Saturday 7 July 2018

Macam-Macam Jenis Materi Pakan Ternak, Pollard Dan Dedak Padi, Bagaimana Kandungan Nutrisinya?

Tags

Apa Saja Kandungan Gizi Pollard dan Dedak Padi? Bagaimana Cara Pemakaian Pollard dan Dedak Padi Pada Ransum Ternak?

Definisi dari Bahan pakan Ternak adalah segala sesuatu yang sanggup dimakan dan sanggup dicerna sebagian atau seluruhnya tanpa mengganggu kesehatan ternak yang memakannya. Bahan baku pakan ternak wajib memenuhi syarat-syarat tertentu untuk sanggup digabungkan dalam satu ration atau ransum. Syarat tersebut antara lain kandungan gizinya, beracun atau tidak, banyak tersedia atau terbatas dan yang penting yakni hemat atau tidak. Percuma mempunyai ransum pakan anggun dan bergizi tinggi jikalau tidak ekonomis. Salah satu materi baku pakan yang banyak dipakai dalam ransum ternak sapi yakni Pollard dan Dedak Padi. Apa Keunggulan dan Kelemahan Pollard dan Dedak Padi Untuk Pakan Ternak?
Apa Yang Dimaksud Dengan Pollard?

Pollard yakni hasil sampingan dari proses pembuatan tepung terigu. Komposisi dari pollard yakni sebagai berikut :

  • bahan kering : 88,4%
  • lemak bernafsu : 5,1%
  • protein bernafsu : 17%
  • BETN : 45%
  • serat bernafsu : 8,8%
  • abu : 24,1%
POLLARD (dedak gandum-Triticum sativum lank), yakni produk samping dari proses milling gandum , yang mempunyai kegunaan sebagai materi baku untuk pembuatan produk pakan ternak alasannya mempunyai kadar protein dan nutrisi yang tinggi Angka konversi pollard dari materi baku sekitar 25-26%.
Persenatase penggungaan pollard dalam ransum sebesar 35%. Penghasil terbesar pollard di dunia yakni Australia. Permasalahan utama pada materi pakan ini yakni kandungan protein pada pollard cukup rendah sehingga keutuhan nutrient ternak tidak tercukupi. Salah satu solusi untuk meningkatkan kandungan protein pada pollard yakni dengan cara fermentasi dengan menggungakan kapang Aspergillus niger.

Apa Itu Dedak Padi?

Dedak padi berasal dari sisa penggelingan padi. Komposisi kimia dari dedak padi yakni sebagai berikut :

  • Air : 10%
  • serat bernafsu : 10%
  • protein bernafsu : 7,5%
  • lemak : 2,25%
  • abu : 7,5%
Proses penyosohan merupakan proses penghilangan dedak dan bekatul dari bab endosperma beras. Proses penggilingan padi menjadi beras akan menghasilkan 16-28 % sekam, 6-11 % dedak, 2-4 % bekatul, dan 60% endosperma. Tujuan penyosohan yakni menghasilkan beras yang putih dan bersih.
Dalam ransum dedak dipakai sebesar 15% pada ayam petelur, pada fase starter dipakai sebanyak 20%, untuk ayam broiler 5-20%. Maksimal sumbangan dedak pada ransum yakni sebesar 20 % alasannya dedak padi bersifat pencahar. Sentral penghasil dedak padi terbesar di Indonesia yakni kawasan Karawang, Jawa Barat.

Permasalahan dari dedak padi dalam pemakaiannya dalam ransum yakni kandungan serat kasarnya sangat tinggi, kandungan kalsiumnya menurun sekitar 0,05%, kandungan posfor meningkat sekitar 15%, gampang tengik alasannya mengandung enzim lipase. Solusi untuk mengatasi permasalahan dedak padi tersebut antara lain dengan menyimpannya dalam suhu rendah. Penambahan enzim kompleks ( phitase, carbohidrase, protease ) akan meningkatkan nilai cerna dilihat dari aspek pertumbuhan dan efisiensi ransum.

Dedak padi dan Pollard dalam ration pakan ternak ditujukan untuk sumber karbohidrat dan serat bernafsu sehingga pemakaiannya tidak sanggup terlalu berlebihan alasannya akan mensugesti pemakaian materi baku pakan yang lain. Untuk ternak yang terlalu banyak mengkonsumsi serat bernafsu biasanya performance fisiknya jadi kurang bagus, perutnya besar dan menggelantung. Sedangkan jikalau terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat maka ternak jadi berlemak, artinya dikala dipotong prosentase lemak dalam dagingnya tinggi.


EmoticonEmoticon