Sunday, 10 June 2018

Alhamdulillah, Hasilnya Bertemu Si Kencur

Beberapa hari ini tenggorokan aku memang sedikit bermasalah, sehingga aku sering batuk kecil untuk melegakannya. Awalnya, aku pikir batuk angin biasa, sebab sering tidur larut malam dan siangnya seharian di kantor my hubby. Ditambah lagi aku menemani anak aku dan teman-temannya yang ikut les di Yayasam Karunia Mandiri sehabis Sholat Maghrib hingga pukul delapan. Itu pun bila mereka belum puas, mereka akan minta suplemen waktu. Senang sekali melihat mereka semangat belajar. Tidak jarang meskipun sebetulnya jadual pelajaran yang aku ajarkan secara paketan*) sudah selesai, mereka memang minta biar diberikan lagi soal tambahan. jarang-jarang ada anak mencar ilmu dengan model menyerupai ini. Sudah selesai belajar, tetapi mereka ingin terus dan terus.
Ya, kebetulan kantor my hubby juga mengelola yayasan dan salah satu programnya yaitu memberi les gratis kepada belum dewasa di lingkungan sekitar. Nah, kebetulan untuk anak kelas dua dan kelas empat, belum ada guru lesnya. Kaprikornus aku yang membantu menemani mereka belajar. 

Nah, akibatnya, aku sanggup jadi kurang istirahat. Di tengah hempasan usia yang menuju manula, mungkin virus Flu tengah berusaha menyerang saya. Tetapi, Alhamdulillah,  daya tahan badan aku cukup baik untuk menahan serangan virus Flu yang telah banyak menyerang orang-orang di kantor my hubby sampai-sampai mereka harus ijin tidak masuk kerja. Atau, sampai-sampai mereka harus berlomba-lomba berpening ria dan berbersin ria. 

Tapi, dua hari ini aku harus rela kehilangan suara, sebab bunyi aku harus serak-serak kering dan tenggorokan gatal. Sampai-sampai dikala mengikuti meeting dengan tim kecil Joyful Learning dari BMC, aku tidak sanggup mengeluarkan bunyi dengan nyaman. Suara yang serak-serak kering dan menciptakan aku capai harus menemani aku selama dua hari. 
Menghadapi batuk dan tenggorokan kering menyerupai ini, sebanarnya aku tahu penangkalnya, yaitu si kencur. Tanpa harus membuatnya menjadi ramuan jamu tradisional yang rumit, aku sanggup memanfaatkan si kencur ini untuk meringankan beban di tenggorokan saya. Hanya dengan mengunyahnya sehabis mengupasnya.

Namun, kebetulan di dapur saya tengah kehabisan kencur. Saya hanya menemukan jahe yang biasa aku gunakan untuk menghangatkan badan dikala pilek dan pening. So, aku mencarinya ke daerah mbok Sayur langganan saya. tetapi, sekali lagi, belum jodoh. Saya tidak menemukan si kencur di sana. Akhirnya, hari itu aku biarkan bunyi aku karam dan tenggorokan aku serasa menebal. 

Kencur yang Manjur (Pic. dok Pribadi, 16 Septmebr 2014, Surabaya)
Dan, Alhamdulillah, si Mbok Sayur memang baik hati. Pagi tadi aku mendapat si kencur dari si Mbok Sayur yang sengaja membelikannya untuk saya. Begitu hingga di rumah, eksklusif saja si kencur aku kupas dan kukunyah-kunyah. Hmmm.... Alhamdulillah. Tenggorokan sedikit lega di pagi itu. Dahak sudah mulai keluar. 

Kencur Kupas Siap Dikunyah (Pic. Doc Pribadi, 16 September 2014, Surabaya)
Pastinya, tidak sekali eksklusif kelar. Satu jam kemudian, tenggorokan kembali gatal dan si kencur yang sudah siaga di dapur pun kembali kukupas dan kukunyah lagi. Hmmm.... Alhamdulillah, akhirnya tenggorokan mulai nyaman. Dan, ketak-ketuk jemari pun mulai bermain di atas keyboard tanpa harus merasa berisik akhir ulah 'semut-semut' yang kelayapan menggelitiki tenggorokan.

*) mencar ilmu paketan di sini aku ajarkan sehabis belum dewasa menuntaskan kiprah Pekerjaan Rumah dari Guru mereka di sekolah. Jika masih ada waktu, maka aku akan menawarkan pelajaran hnya dengan satu tema tetapi memuat seluruh pelajaran secara berurutan. Ya, mencoba mengimplementasikan kurikulum 2013 yang memakai sistem tematis. Dan, belum dewasa sangat bahagia dengan model menyerupai ini. Mereka menulis sendiri kisah sesuai dengan tema yang dipilih oleh mereka. Membacakannya di hadapan teman-teman. Mencocokkan kisah sahabat yang satu dnegan yang lain, main undian, bernyanyi, membahasainggriskan. Jadi, mulai pelajaran matematika, bahas aIndonesia, IPS, PKN, bahasa Inggris, Kesenian, Menggambar, sanggup dirangkai hanya dari satu tema yang dipilih oleh masing-masing anak. Dengan demikian, ceritamereka berbeda-beda satu sama lain. 

Memang agak sulit bagi saya, sebab aku harus mengecek satu per satu goresan pena dan balasan mereka. Tetapi, kreativitas anaki terlihat dengan cara ini. Mereka tidak sanggup mencontek temannya, tetapi tetap sanggup bekerjasama.


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)