Foto: hamilplus.com |
Perasaan ini sebetulnya berlaku umum bagi para ibu hamil di luar sana. Setiap perempuan yang pernah mencicipi hamil, niscaya pernah mencicipi hal yang sama. Tidak perlu diragukan lagi. Saya menulis di postingan ini tujuannya bukan untuk membandingkan dengan para bumil lainnya, tapi diperuntukkan bagi pria-pria yang meski sudah mempunyai anak selusin, mereka tidak akan pernah mengerti rasanya hamil.
Saya tidak mengeluh dengan kehamilanku, tidak sama sekali lantaran hamil merupakan rejeki dan sudah kodratku sebagai perempuan untuk hamil. Saya hanya ingin memberikan bahwa begini loh rasanya, jadi apa masih tega wahai kaum adam? Saya hanya ingin memberikan bagi para anak di luar sana, bahwa begini loh rasanya... apa masih mau durhaka sama orang tua? Begini loh rasanya, apa masih mau cemburu dengan bumil yang diprioritaskan?
Well, kehamilan saya gres terbilang usia 1 bulan (saya belum checkup ke dokter jadi belum tau niscaya usianya), namun saya sudah mencicipi perubahan drastis pada tubuh saya. Sebelum membahas kenapa bumil selalu didahulukan, cek apa saja yang berubah ya pada tubuh kami para ibu hamil.
Badan Meriang
Sebelum tau bahwa saya sedang mengandung, tubuh saya sudah memberikan gejala perubahan secara alami, diawali dengan tubuh yang meriang. Meski tidak mengerjakan apapun, sepanjang hari dan malam rasanya lemas serta sekujur tubuh terasa sakit. Rasanya kayak abis digebukin sama banyak orang, padahal jatuh saja gak pernah. Sering saya tiba-tiba merasa kedinginan pada AC kamar hanya 27 derajat celcius. Fiuh... rasanya benar-benar gak normal.
Kepala Sakit
Selain tubuh terasa meriang, kepala saya juga terasa sakit hingga berhari-hari lamanya. Terkadang sakitnya hanya di sebelah kiri, kemudian pindah ke belahan tengah, kemudian pindah lagi ke belahan kanan. Begitu seterusnya hingga berhari-hari. Saya tidak meminum obat lantaran khawatir dengan kondisi janin saya. Meski kepala rasanya sakit hingga bola mata terasa ingin loncat keluar dari rongganya, hanya sanggup elus-elus perut deh.
Insomnia
Tidak sanggup dipungkiri sebagian bumil mencicipi insomnia, yakni keadaan dimana bumil susah tidur di malam hari. Saya langsung mengalami insomnia dan sering gres sanggup tidur dikala selesai sholat subuh. Saya juga gundah kenapa, padahal meski tidak tidur siang, insomnia tetap menyerang. Jika insan normal insomnianya sanggup dipake main game, nonron drakor atau kerjain tugas, nah ibu hamil hanya akan berbaring diranjang sambil menahan rasa sakitnya tubuh dan kepala.
Payudara Terasa Sakit
Mungkin lantaran hormon kehamilan mulai muncul, mempersiapkan payudara untuk terisi dengan ASI, lantaran itu payudara setiap hari semakin membesar dan dalam prosesnya itu terang akan terasa sakit-sakit nyeri, bahkan pake bra saja sakit loh.
Mulut Terasa Pahit
Selama hamil muda ini, verbal saya terasa sangat pahit. Rasanya menyerupai pas lagi sakit tipes dan dirawat di rumah sakit. Bahkan minum air putih saja gak enak! Duh, pahitnya bukan lantaran tidak sikat gigi ya, tapi meski sudah sikat gigi dengan higienis pake pasta gigi, pahitnya tetap ada!
Sesak Nafas
Meski kehamilan masih muda, tidak sanggup dipungkiri bahwa banyak bumil yang mencicipi efek ini diawal kehamilan, semakin besar usia kandungan maka bernafas akan semakin sulit.
Mual
Sebagian besar ibu hamil di trisemester pertama memang mencicipi mual, begitu juga saya. Tapi bedanya saya tidak hingga ke level muntah. Tapi meski tidak muntah, rasa mual mengakibatkan sakitnya dada dan belahan perut atas loh.
Pusing Secara Tiba-Tiba
Ibu yang sedang hamil di trisemester pertama, biasanya memang sering merasa pusing tiba-tiba. Sementara duduk, kadang pusing rasa mau jatuh. Sementara berbaring pun sering merasa pusing dan tiba-tiba penglihatan jadi berputar-putar.
Nah, sudah ada citra bagaimana kondisi ibu yang sedang hamil? Semakin besar usia kandungan maka masalahnya sering menjadi semakin kompleks. Itulah sebabnya, neng! Di atas kereta atau angkutan umum lainnya, ibu hamil diprioritaskan untuk mendapat bangku ketimbang mereka yang tidak hamil. Itulah sebabnya di daerah umum lainnya ibu hamil selalu didahulukan meski kau sudah antri usang disitu, namun kalau bumil tiba maka kau disuruh minggir dulu, kasih bumil duluan. Soalnya kami para bumil mencicipi proses pembentukan insan yang tidak main-main, butuh usaha yang lebih dikala kami jalan, tidur, bahkan bernafas.
Masih mau jahat sama bumil? masih mau dengan tega merusak udara yang dihirup bumil dengan bebas merokok sesuka hati? Masih tega mempersulit urusan bumil? Jika masih tega, saya doakan saja biar keluarga tercinta Anda tidak perlu mencicipi hamil sehingga Anda tidak perlu menyakiti mereka menyerupai kalian menyakiti kami.
EmoticonEmoticon