Thursday 25 January 2018

Naik Pesawat Di Usia Kehamilan 36 Minggu, Bolehkah?

Gambar: google
Kali ini aku akan sedikit bercerita ihwal pengalaman aku menumpangi pesawat dalam kondisi hamil 36 minggu. Sebenarnya, dokter kandungan aku sudah mewanti-wanti bahwa biasanya maskapai penerbangan tidak akan memperbolehkan aku untuk melaksanakan penerbangan. Namun alasannya yaitu berhubung suami aku akan berangkat umrah dan di Kendari kami sama sekali tidak mempunyai sanak saudara, aku modal nekat dan bismillah saja membeli tiket penerbangan.

Hari itu, 11 Februari 2018, aku menumpangi pesawat garuda Indonesia untuk penerbangan Kendari menuju Makassar. Saat cek in, berdasarkan suami saya, petugas cek in sudah menanyakan apakah aku sedang hamil atau tidak, namun ternyata suami aku menyampaikan tidak dengan tujuan biar aku diperbolehkan naik pesawat. Waktu itu aku tidak ikutan nongkrong di loket cek in alasannya yaitu kecapean dan tetapkan duduk di atas trolley agak jauh dari loket.

Ketika memasuki ruang tunggu penumpang, petugas yang melaksanakan scan barang kabin juga tidak menanyakan apapun pada saya, jadi aku lolos lagi. Baru dikala pesawat sudah tiba dan kami dipersilahkan untuk boarding, petugas yang menyobek kertas gres menanyakan pada aku dengan nada memastikan, apakah aku sedang hamil, dan dengan mantap aku menyampaikan iya. Kemudian, aku ditahan di pintu boarding dan diajak oleh seorang petugas untuk turun ke klinik guna melaksanakan investigasi kesehatan dan menciptakan surat pernyataan.

Pas diperjalanan ke bawah, si petugas bertanya ihwal usia kehamilan saya, ya aku jawab saja sudah 8 bulan. Nah loh, si petugas malah memberitahu aku bahwa kalau di bawah nanti bu bilang saja ya gres 7 bulan. Soalnya katanya agak rawan jikalau harus naik pesawat di usia kehamilan 8 bulan. Disamping itu, meski hamil berapa bulan pun, seharusnya tetap menciptakan surat pernyataan berbadan sehat. 

Saat tiba di klinik, aku pikir akan ada investigasi USG heheh ternyata hanya investigasi tensi dan menciptakan surat pernyataan dengan mengisi nama, alamat, no hp, usia kehamilan dan tanda tangan. Kemudian membayar 30 ribu rupiah dan aku diantar kembali menuju pesawat. That's it. Saya jadi agak kesal sama suami aku yang awalnya berbohong pas cek in, heheh coba waktu itu beliau jujur saja, niscaya deh aku tidak perlu repot bolak balik naik turun tangga untuk periksa.

So, buat bu ibu yang lagi hamil dan ingin melaksanakan penerbangan, tidak usah menyembunyikan kehamilan Anda ya.. kita akan tetap diizinkan menaiki pesawat dengan syarat menyerupai yang aku telah tuliskan di atas. 


EmoticonEmoticon