Thursday 5 July 2018

Tanda-Tanda Birahi Pada Sapi Dan Waktu Mengawinkan Yang Tepat

Umur dan Waktu Yang Paling Tepat Untuk Mengawinkan Sapi Betina Calon Indukan

Umur Berapa Sapi Dara Siap Dikawinkan atau di IB (Inseminasi Buatan) Untuk Pertama Kali?
Sapi ialah binatang ternak anggota suku Bovidae dan anak suku Bovinae. Sapi yang telah dikebiri dan biasanya dipakai untuk membajak sawah dinamakan Lembu. Sapi dipelihara terutama untuk dimanfaatkan susu dan dagingnya sebagai pangan manusia. Sebagaimana binatang ternak lainnya, sapi yang sudah menginjak umur remaja kelamin harus dikawinkan untuk menambah jumlah populasi dan berkembang biak. Dewasa kelamin ialah umur dimana ternak tersebut telah siap untuk bereproduksi menghasilkan keturunan.
Sistem reproduksi binatang betina pada umumnya menampakkan perubahan-perubahan yang teratur setelah binatang betina mengalami pubertas. Pada kondisi ini, siklus reproduksi telah siap dimulai. Dalam siklus estrus selalu melibatkan organ-organ reproduksi dan diatur oleh hormon-hormon reproduksi.

Berahi atau estrus atau heat, didefinisikan sebagai periode waktu dimana betina mendapatkan kehadiran pejantan, kawin , atau dengan kata lain dara atau betina sudah aktif kegiatan sexualitasnya. Lamanya waktu siklus berahi dari seekor binatang dihitung dari mulai munculnya berahi, hingga munculnya berahi lagi pada periode berikutnya.

Pada umur 8 s.d 11 bulan biasanaya sapi betina sudah mengambarkan tanda tanda birahi, ini berarti kanal reproduksinya sudah berkembang tepat dan bila terjadi perkawinan sanggup terjadi kebuntingan. Akan tetapi pada umur tersebut tubuhnya belum siap untuk bunting, bila dipaksakan untuk bunting maka perkembangan sapi tersebut tidak akan optimal, selain itu juga sanggup menjadikan kesulitan melahirkan. Waktu ideal untuk mengawinkan sapi dara untukpertama kalinya ketika badan sudah siap untuk bunting yaitu sekitar umur 24 s.d 30 bulan, dengan masa kebuntingan sekitar 285 hari dibutuhkan ketika umur 3 tahun sapi sudah beranak untuk pertama kalinya.

Waktu yang tepat untuk mengawinkan Sapi dengan kawin alam maupun IB

Waktu yang tepat untuk mengawinkan sapi betina ialah ketika sapi tersebut birahi. Birahi ialah suatu keadaan dimana sapi betina mau mendapatkan pejantan untuk melaksanakan perkawinan, tidak ibarat primata tingkat tinggi ibarat insan sapi betina hanya mau mendapatkan pejantan untuk perkawinan hanya ketika birahi saja. Sedangakan untuk pejantan yang normal akan siap melaksanakan perkawinan kapan saja bila ada betina/induk yang birahi. Sapi induk juga sanggup dikawinkan melalui teknik inseminasi buatan tanpa memakai pejantan.

Inseminasi Buatan (IB) atau dalam istilah ilmiahnya disebut Artificial Insemination (AI) merupakan sistem perkawinan pada ternak sapi secara buatan yakni suatu cara atau teknik memasukkan sperma atau semen kedalam kelamin sapi betina sehat dengan memakai alat inseminasi yang dilakukan oleh insan (*Inseminator) dengan tujuan semoga sapi tersebut menjadi bunting. Semen ialah mani yang beradal dari sapi pejantan unggul yang dipergunakan untuk kawin suntik atau inseminasi buatan.
Ketepatan deteksi birahi oleh peternak sangat memilih keberhasilan IB,karena bekerjasama dengan ketepatan waktu meng IB. Dari hasil penelitian di perkirakan tingkat keberhasilan IB ialah sebagai berikut
  • Permulaan berahi             : 44 %
  • Pertengahan berahi          : 82 %
  • Akhir berahi                    : 75 %
  • 6 Jam setelah berahi         : 62,5 %
  • 12 Jam setelah berahi      : 32,5 %
  • 18 Jam setelah berahi      : 28 %
  • 24 Jam setelah berahi      : 12 %
Tanda - tanda sapi birahi sebagai berikut:
Tanda-Tanda Sapi Betina Saat Birahi/Estrus
  • Terlihat vulvanya dengan istilah 3 A (abang aboh dan angat)
  • Keluar lendir dari vagina,
  • Gelisah (menaiki sapi lain atau kandang),
  • Vulva infeksi dan hangat warna kemerahan,
  • Keluar air mata dan dinaiki pejantan atau sapi lain membisu saja.
  • Ekor sapi sering diangkat ke atas.
a. Perubahan tingkah laris yaitu menjadi gelisah, sering melenguh,saling menaiki, nafsu makan berkurang bahkan sanggup hilang sama sekali.

Gambar 1. Saling menaiki sesama salah satu tanda birahi

b. Perubahan Fisik yaitu:


Gambar 2. Selaput mukosa vagina bab dalam merah


Gambar 3. Vulva Bengkak


Gambar 4. Keluar Lendir Jernih dari Vagina (Seperti Putih Telur)

Tanda tanda birahi ibarat diatas pada sapi biasanya terjadi setiap 19 - 21 hari sekali, dan berlangsung selama 13 - 17 jam. Waktu pengamatan yang baik ketika pagi, siang atau sore hari ketika sapi beristirahat, sedangkan waktu mengawinkan yang ideal ialah sekitar 12 jam setelah tanda birahi awal teramati, artinya bila dipagi hari teramati tanda birahi maka sapi dikawinkan pada sore hari, dan bila teramati birahi pada sore hari maka dikawinkan besok paginya sebelum jam 12. Jika dikawinkan terlalu cepat atau terlalu lambat bukannya tidak akan terjadi kebuntingan, akan tetapi 12 jam setelah tanda awal birahi ialah waktu paling ideal dengan prosentase terjadinya kebuntingan paling tinggi.

Agar sanggup memperoleh persentase siklus birahi yang lebih besar seorang peternak harus melaksanakan saran-saran berikut dalam manajemennya.
  • Tandai setiap ekor ternak dengan baik sehingga Peternak sanggup mengenal setiap ekor ternak secara cepat dan cermat. Penggunaan nomor yang cukup besar sehingga terlihat dari jarak 3 meter atau lebih sangat efektif.
  • Mengetahui tanda-tanda birahi satu-satunya tanda birahi yang benar-benar tepat ialah “diam” pada ketika dinaiki temannya, akan tetapi harus diperhatikan juga tanda-tanda sekunder ibarat kegelisahan, melenguh, menunduk, lebih jinak pada orang, menahan keluarnya air susu, mencium-cium temannya, pembengkakan vulva dan keluarnya lendir dari vulva. Perhatian terhadap tanda-tanda sekunder ini, akan mensiagakan peternak untuk lebih mengawasi tanda birahi terutama ternak membisu bila di naiki.
  • Catatlah semua tanggal birahi pada kalender, “breeding wheel” atau dalam acara perkawinan/ breeding pada catatan. Periksa catatan tersebut setiap hari untuk mengetahui tanda-tanda birahi pada hari tersebut. Ingatlah bahwa sapi induk dan dara yang sudah dikawinkan juga perlu diawasi terhadap kemungkinan muncul birahi kembali 3 dan 6 ahad pasca tanggal birahi Saat mereka dikawinkan.
  • Amati tanda-tanda birahi menurut suatu jadwal tertentu. Melakukan pengamatan birahi selama 25 menit, 2-3 kali sehari, hendaknya menjadi bab pada ketika mereka tidak terganggu oleh aktivitas-aktivitas lain ibarat pemerahan, sumbangan pakan atau pembuangan kotoran kandang. Ingat bahwa lebih banyak didominasi birahi (standing heat) terjadi antara jam 4.00-6.00 sore 5.00 -7.00pagi.
  • Ternak-ternak betina yang terikat dalam sangkar harus diberi latihan (exercise) secara teratur dengan kondisi kaki yang baik semoga sanggup menunjukkan kegiatan menaiki temannya.
  • Manfaatkan tenaga dokter hewan, jago pakan dan teknis IB untuk memperoleh saran-saran yang sanggup ditetapkan pada situasi-situasi tertentu.
Gejala – tanda-tanda birahi ini memang harus diperhatikan minimal 2 kali sehari oleh pemilik ternak. Jika tanda-tanda birahi sudah muncul maka pemilik ternak tersebut dihentikan menunda laporan kepada petugas. Jika seekor betina memasuki siklus berahi, manakala betina tersebut dalam keadaan fertile, dimana betina ini berovulasi atau melepas sel telur dari ovariumnya. Waktu terbaik untuk menginseminasi ialah bila betina dalam keadaan standing heat, yaitu sebelum terjadi ovulasi.

Diolah dari aneka macam sumber


EmoticonEmoticon