Ingat ketika pertama kali melihat gigi si kecil tumbuh? Senang dan gemas sekali melihat si putih 'metungul' (bahasa Jawa, artinya muncul) di atas gusi. Gigi yang hanya satu biji itu pun tumbuh dan makin menambah kelucuan si kecil.
Heran ya. Gigi yang hanya satu pada gusi si kecil itu sensasinya berbeda dengan gigi yang hanya satu pada nenek-nenek. Hampir setiap hari kita akan menanyakan pada si kecil, "giginya mana?" Dan dengan nyengir si kecil akan memamerkan giginya yang hanya satu itu. Dan, seiring dengan berjalannya waktu, gigi si kecil pun mulai tumbuh satu per satu, hingga kesannya penuhlah gusinya ditumbuhi gigi.
Dan, gigi itu pun menunaikan tugasnya mengunyah dan menggigit. Gigi susupun berganti. Gigi-gigi itu akan lepas satu per satu untuk berganti dengan gigi sulung. Gigi sulung ini yang akan terus melaksanakan tugasnya hingga kita renta kelak. Bayangkan saja, gigi geligi yang setiap hari bertugas menggigit dan mengunyah makanan, harus berhadapan dengan segala jenis materi makanan, mulai yang bertekstur keras, lembek, yang berasa tawar, pedas, manis, asin, pahit. Bersuhu panas, hangat, sedang, dan dingin. Belum lagi kandungan zat-zat kimia yang harus bersentuhan dengan gigi.
Nah, aneka macam kan tantangan yang dihadapi oleh gigi sulung ini, alasannya yaitu gigi inilah yang akan menemani kita hingga tua. menggigit dan mengunyah bermacam-macam jenis kuliner dan terpapar ragam rasa minuman hingga kesannya rontok lagi satu persatu ketika kita renta kelak.
Sebelum gigi mencapai tahap kerontokannya, gigi dan verbal akan banyak mengalami problem jikalau kita mengabaikan perawatannya, mulai gigi gigis (rampant caries), adanya plak dan karang gigi, gigi berlubang, hingga sariawan, dan busuk mulut. Karena itu, diharapkan perawatan gigi dan verbal secara teratur supaya gigi-gigi itu tetap bertahan hingga kita renta dan verbal pun tetap segar dan tidak diserang sariawan.
Dan, perawatan gigi dan verbal itu yaitu sebuah keharusan, alasannya yaitu gigi telah menawarkan semua hal terbaiknya untuk kita, sehingga kita juga harus menawarkan yang terbaik bagi gigi kita.
Pernah membayangkan, jikalau kita tidak punya gigi? Huh, dengan apa kita mengunyah ya? Pastinya sangat tidak nyaman sekali mengunyah, menggigit, dan menelan kuliner tanpa gigi. Hihihi ....
Pakai gigi palsu? Huft, itu sangat menyebalkan dan lucu. Salah satu Bu Lek saya adayang menggunakan gigi palsu semenjak beberapa belas tahun lalu, alasannya yaitu gigi dia serpihan depan sudah minta 'pensiun' dini. Padahal pada waktu itu, secara usia masih kisaran 35 tahunan. So, kalau sikat gigi dia harus melepas giginya itu dan menyikatnya di luar.
By the way ..., apa saja sih yang bisa kita lakukan untuk menawarkan yang terbaik bagi gigi dan verbal kita? Nah, ini dia tips merawat gigi sebagai bentuk persembahan terbaik kita untuk gigi geligi kita biar tidak minta 'pensiun' dini dan verbal terasa segar :).
1. Sikat Gigi Teratur
Sikat gigi secara teratur yang direkomendasikan yaitu dua kali sehari. Keteraturan sikat gigi ini harus dilakukan dan menjadi kesepakatan seluruh anggota keluarga. Dengan melibatkan seluruh anggota keluarga maka kesepakatan akan lebih terjaga, alasannya yaitu akan antaranggota keluarga akan saling mengingatkan.
Selain itu juga akan meningkatkan kekompakan seluruh anggota keluarga. Bayangkan saja kalau setiap bangkit tidur kita semua lari ke wastafel untuk sikat gigi, atau kalau malam hari ketika akan tidur, belum dewasa dengan baju tidurnya berlari menuju kawasan sikat gigi bersama-sama. Pemandangan yang luar biasa bukan? Kompak dan menyenangkan.
Manfaat lain menyikat gigi secara teratur?
- Yang niscaya gigi dan verbal akan segar.
- Yang niscaya kuman pada gigi akan merasa tidak nyaman, sehingga gigi akan sehat dan terjaga keawetannya.
- Yang niscaya juga, menjadikan kita menjadi pribadi yang disiplin dan berkomitmen. Artinya, sikat gigi teratur menciptakan kita mempunyai satu kebiasaan baik yang akan menular kepada kebiasaaan lain, mulai di rumah, di kantor, di sekolah, dan di mana saja.
Di sini, sikat gigi teratur lo ya. Artinya, secara waktu telah ditentukan. Hal ini alasannya yaitu menyikat gigi pun dilarang dilakukan sembarangan. Sikat gigi yang dilakukan segera sehabis makan juga tidak baik, alasannya yaitu bisa meningkatkan keasaman gigi dan menimbulkan korosi gigi (begitu kata Systema Solution).
2. Periksa Gigi Ke Dokter Gigi Setiap Enam Bulan Sekali
Nah, ini juga perlu melibatkan anggota keluarga lainnya. Karena berdasarkan kebiasaan umum, orang akan berkunjung ke dokter gigi hanya ketika gigi sudah sakit. Bahkan gigi berlubang sekalipun, kalau tidak sakit, seringkali akan dibiarkan. Padahal, ketika gigi sudah terasa sakit, ketika itu kondisi gigi sudah sangat buruk. Bahkan dokter gigi pun tidak akan pribadi melaksanakan pencabutan ataupun acara lain. Dokter gigi biasanya akan terlebih dahulu membantu mengurangi rasa sakitnya, dan gres kemudian dilakukan pencabutan atau pengobatan lainnya.
Apalagi jikalau sakit gigi menyerang ketika ibu lagi hamil. Wah, dokter gigi akan sangat hati-hati dalam mengambil keputusan.
So, menciptakan agenda kunjungan ke dokter gigi bersama keluarga akan sangat menyenangkan dan bermanfaat. Bukankah hanya dua kali dalam setahun? Kaprikornus masih bisa diatur bukan (dompet dan waktunya :)). Yah... daripada ketiban sakit gigi???
3. Pilih Pasta Gigi yang Tepat untuk Gigi
Pemilihan pasta gigi yang sempurna menjadi faktor penting dalam perawatan gigi dan mulut. Untuk belum dewasa biasanya suka yang berasa-rasa, mulai rasa jeruk, strawberry, dan rasa-rasa lainnya. Dengan rasa-rasa ini, belum dewasa akan bahagia dan bersemangat ketika diajak sikat gigi. Hanya saja, belum dewasa akan cenderung menelan pasta gigi itu ketika berkumur. Hal ini tentunya tidak baik bukan?
Karena itu, ketika anak sudah bisa diajak berbicara (berdiskusi) alangkah baiknya belum dewasa mulai dikenalkan dengan pasta gigi yang kondusif untuk keluarga dengan tanpa menelan pasta gigi itu ketika berkumur.
Pasta gigi yang sempurna dan aman, pastinya pasta gigi yang tidak banyak mengandung detergent. Pasta gigi yang sempurna untuk gigi itu yaitu pasta gigi yang mengandung nano calcium, erythritol, dan micro foam, sehingga bisa menawarkan agresi derma cepat dan sempurna pada 8 problem gigi dan mulut, yaitu:
- Membantu memperbaiki gigi berlubang.
- Membantu memperkuat gigi dan enamel gigi.
- Membunuh bakteri.
- Membantu mengurangi plak.
- Menjaga gusi tetap sehat.
- Menetralisir asam di mulut.
- Mengurangi busuk mulut.
- Melindungi gigi secara menyeluruh.
4. Pilih Sikat Gigi yang Sesuai dengan Susunan Gigi Geligi
Sikat gigi yang tidak sempurna akan terasa tidak nyaman jikalau digunakan. Sikat gigi yang sesuai dengan gigi geligi akan membantu kita dalam merawat gigi dan mulut. Bayangka saja jikalau sikat gigi yang kita gunakan untuk sikat gigi itu kasar, datar, dan gembul, niscaya akan terasa tidak nyaman di dalam mulut, dan memaksa verbal untuk termasuki oleh benda yang 'tidak tepat'.
Nah, sikat gigi yang sempurna itu sikat gigi yang menyerupai apa sih? Sikat gigi yang sempurna itu sikat gigi yang lembut, bisa menjangkau hingga ke sel tersempit gigi dan gusi, menjangkau hingga hingga ruang verbal terdalam, dan mempunyai bulu-bulu yang bisa berfungsi untuk flossing. Yaitu membersihkan ke sela-sela gigi geligi.
Selain itu, untuk sikat gigi, lebih baik dibatasi penggunaannya. Jangan hingga sikat gigi satu dipakai untuk jangka waktu yang sangat lama, sehingga bulu-bulu sikat gigi mekar menyerupai bunga :). Setidaknya, gunakan sikat gigi 1 - 3 bulan saja. Atau, jikalau sekiranya bulu-bulu sikat gigi telah berubah posisi, lebih baik segera ganti sikat giginya dengan sikat gigi yang baru.
5. Hindari Makan Makanan dengan Suhu Ekstrim
Makanan yang sangat hambar atau kuliner yang sangat panas menciptakan gigi harus bekerja keras untuk menyesuaikan suhu kamar dengan suhu makanan. Hal ini akan berakibat jelek bagi gigi, alasannya yaitu gigi akan gampang rapuh. Karena itu, sebaiknya tunggu kuliner hingga berada pada suhu kamar. Yaa ... hangat-hangat lah. Atau tidak terlalu hambar sekali juga.
Kebiasaan kita yang tidak baik yang paling sering yaitu makan bakso panas-panas, pedas, dan kemudian minum es dingin. Nah, kebiasaan menyerupai ini sungguh menyiksa gigi kita. So, usahakan dihindari yaaa....
6. Hindari Makanan dan Minuman yang Merangsang Keasaman Gigi
Makanan dan minuman yang merangsang keasaman gigi ini akan berdampak pada rentannya gigi untuk rusak, alasannya yaitu enamel gigi akan gampang terkorosi. Nah, kuliner dan minuman yang merangsang keasaman gigi itu kuliner menyerupai apa sih?
Nih, contohnya, kuliner yang menggunakan pemanis, minuman bersoda, kopi, teh, dan minuman berpemanis lainnya. Untuk pastinya, lihat saja kata Systema Solution berikut ini ya.
Tuh kan. ternyata, selain tidak baik untuk gigi, minuman semacam teh dan kopi juga menciptakan gigi menjadi kecokelatan. Gimana coba rasanya kalau kita tersenyum dengan gigi kecokelatan .... Hihihi ....
7. Hindari Penggunaan Aksesoris Gigi yang Tidak Tepat
Penggunaan behel sempat menjadi tren di kalangan artis dan kalangan masyarakat luas. Penggunaan kawat gigi ini umumnya dipakai untuk meratakan gigi yang meronggos (tonggos). Namun, dalam praktiknya, penggunaan behel ini kemudian menjadi tren dan banyak anak muda yang menggunakannya dengan tujuan untuk mempercantik gigi.
Bahan yang dipilih untuk menciptakan behel pun beragam. Nah, ternyata, berdasarkan Systema Solution, penggunaan behel yang tidak sempurna bisa merusak gigi, mengganggu kesehatan mulut, dan bahkan menimbulkan keracunan bagi penggunanya. Nah lo ....
8. Gunakan Mouthwash untuk Kesehatan Gigi dan Kesegaran Mulut
Berkumur berfungsi untuk membersihkan rongga verbal dan gigi. Berkumur menjadi penting, alasannya yaitu di dalam rongga verbal kita ternyata bersarang lebih dari 250 jenis basil baik dan buruk. Ragam basil yang jelek atau jahat akan menimbulkan gigi berlubang, karies gigi, plak, dan busuk mulut. So, berkumur (mouthwash) menjadi sangat penting, alasannya yaitu berkumur akan menjangkau ke seluruh rongga verbal dan gigi.
Sekali lagi, menyerupai halnya dalam menentukan pasta gigi, menentukan mouthwash juga harus hti-hati. Mouthwash harus dipilih sesuai kebutuhan dan bisa menjaga kesehatan gigi dan kesejukan mulut. Mouthwash yang dipilih harus mempunyai kekuatan aktif, mengandung fluoride, IPMP, dan kandungan GK2, sehingga bisa membunuh basil dengan menembus biofilm di terdalam, memberi imbas segar pada mulut, menjaga gigi supaya terhindar dari timbunan plak, mencegah busuk mulut, serta mengurangi risiko penyakit periodental dan radang gusi, tidak menjadikan rasa perih menyerupai terbakar di mulut, dan mempunyai kandungan alkohol yang rendah (Systema Solution, 2014).
Tuh kan. Pilih mouthwash yang mengandung fluoride agar gigi tetap berpengaruh dan tidak gampang keropos. Dengan demikian, gigi tidak cepat-cepat minta pensiun dini hehehe ....
9. Konsumsi Makanan yang Baik untuk Gigi
Buah dan sayuran membantu menciptakan gigi lebih cerah dan gusi lebih terawat. kandungan air dan kerenyahan buah menciptakan gigi dan gusi lebih sehat. Apalagi, buah juga banyak mengandung vitamin C yang bagus untuk kesehatan dan daya tahan badan bukan?
Nah berdasarkan Systema Solution, buah wortel, nanas, dan strawberry mempunyai manfaat untuk kesehatan gigi, penampilan gigi, dan gusi lo.
10. Hindari Kebiasaan Buruk Terhadap Gigi
Kebiasaan jelek menyerupai apa sih yang biasanya kita lakukan terhadap gigi? Beberapa kebiasaan jelek yang biasanya kita lakukan pada gigi umumnya kita lakukan dengan tanpa kita sadari. Misalnya menggigit kuku, menghisap jar-jari yang biasanya dilakukan oleh balita,
Referensi: Systema Solution dan @SystemaSolution















EmoticonEmoticon