Wednesday, 25 April 2018

Peringati Hari Pendekar Bersama Dik Nana

Hari ini belum dewasa memperingati hari Pahlawan di Sekolah. Persiapan sudah dilakukan semenjak hari Jumat, begitu ada pemberitahuan dari sekolah mengenai peringatan Hari Pahlawan di Sekolah. Yang sudah besar sih tidak terlalu ribet, tetapi yang masih di Sekolah Dasar, harus menyiapkan perlengkapan lomba hingga jenis pakaian hero yang akan dipakai. 
Si Bungsu, dik Nana, minta menggunakan baju polisi wanita. Waduh, gimana ia tetap dapat berjilbab, bukankah ia harus menggunakan kerudung dan rok panjang. mana ada penyewaan baju karnaval polwan dilengapi rok panjang dan jilbab. Akhirnya, kuambil jalan mudah. Aku sewa baju karnaval polisi untuk anak pria dengan baju lengan panjang dan celana panjang. Jilbabnya, ya kupakaikan saja kerudung yang biasa ia pakai sehari-hari. Awalnya, ia rewel, sebab sebelumnya ia sudah janjian dengan teman-teman sekelasnya, kalau jadi polwan itu harus pakai rok. Dia tidak mau kalau harus beda dari teman-temannya. Nah, kesudahannya kupakai jurus andalanku semoga ia mau tetap menggunakan busana yang seadanya itu.
"Anak mama, harus berani tampil beda."
Akhirnya pagi tadi ia berangkat sekolah dengan penuh senyum, gembira dengan kerudung dan celana panjangnya, Jeprat-jepret pun ia selalu tersenyum. Hehehe.... mana ada juga polwan pakai seragam kayak dik Nana. 

Tetap Senyum walau Beda (doc. pribadi)
Ini lagi yang kakak-kakaknya, Kak Iffah dan Kak Dhila, janjian sama teman-temannya untuk pakai baju kebaya Ibu Kartini. Waduh, menyiasati lagi semoga tetap dapat berkerudung dan tidak usah pakai konde....  sebab kalau harus pakai konde .. mama gak biasa masang konde juga...dan tidak punya perlengkapan make-up ... Akhirnya ..., kubilang kalau hero perempuan bukan hanya Ibu Kartini yang berkonde, kubilang ada Ibu Fatmawati yang dulu menjahit bendera pusaka dan sekaligus isteri presiden Republik Indonesia, juga yaitu hero wanita. Nah, kesudahannya pakailah itu kebaya dan jarik, dengan tetap berkerudung.... 
"Tapi kan beda nanti sama teman-teman Ma."
... dan jurus andalanku pun keluar
"Anak mama, harus berani tampil beda."
Tidak Harus Berkonde (doc. Pribadi)
Setelah selesai menyiapkan pakaian, maka  saatnya menyiapkan perlengkapan perlombaan. Dik Nana dengan perlengkapan mewarnainya, Kak Iffah dengan perlengkapan materi puisinya, dan kak Dhila dengan perlengkapan untuk menciptakan majalah dinding (Mading). Seharian kemarin Kak Dhila harus berkutat di depan komputer bersama teman-temannya mengumpulkan materi dari internet wacana kisah-kisah pahlawan. 

Dan tadi malam, iseng-iseng kulemparkan pertanyaan kepada anak-anakku, apa bekerjsama arti pahlawan.
Kata kak Dhila, "Pahlawan itu orang yang sudah meninggal dan pernah berjuang"
Kata kak Iffah, "Lo Kak, bukan, guru juga pahlawan."
Kata kak Dhila, "Bener kan Ma, Jawabanku,"
Kata kak Iffah, "Pahlawan itu orang sudah berjasa buat kita,"
Kata kak Ida, "Pahlawan itu orang yang sudah berjasa untuk kita semua,"
Kata dik Nana, "Pahlawan yang suka menolong,"
Kata mas Nur, "Sudahlah ma, gak usah ditanyakan," hehehe ..... yang sudah merasa gede ...
Akhirnya mereka beramai-ramai merumuskan arti Pahlawan di mata mereka, dan disimpulkanlah bahwa,
"Pahlawan yaitu orang yang berbuat baik untuk kepentingan orang lain, jadi semua orang dapat menjadi pahlawan. Kak Iffah yang suka masak, hero juga, sebab dikala mas Nur lapar, kak Iffah mau menolong memasakkan mas Nur. Kak Dhila yang suka bersih-bersih, juga pahlawan, hero kebersihan. Coba kalau rumah kita kotor, kita niscaya tidak nyaman kan. Kak Ida juga pahlawan, coba kalau tidak ada yang basuh piring, kita  makan pakai apa coba, terus kalau tidak ada yang menjemur pakaian, kita niscaya gak dapat pakai baju dong. nah, kalau tidak ada yang keluar untuk bantu mama belanja, ambil uang di ATM, pastinya juga gak ada yang dimasak dan gak ada uang, jadi mas Nur juga pahlawan. Kalau dik Nana, hero juga, kan rajin belajarnya, suka bantu-bantu kak Iffah juga kan ....."

Ujung dari percakapan saya bilang, "karena kalian semua pahlawan, maka besok kalian pakai bajunya ya baju kalian masing-masing saja ya" Dan serentak kak Iffah, kak Dhila dan dik Nana menjawab "aaa .. mama".  Ternyata mama tidak dapat ngeles juga, dan pagi tadi mereka bertiga menggunakan baju karnaval yang kusewa dari tetangga sebelah....

Kak Dhila tidak mau Pakai Mahkotanya.... (doc. Pribadi)





EmoticonEmoticon