Kidzania: Sebuah Kota Untuk Anak-Anak

KidZania, Kota Kecil Untuk Anak-anak

Kota kecil yang hanya untuk anak-anak? Memang ada? 

Ya, itulah KidZania, sebuah kota kecil yang semua kiprah kehidupan dilakukan oleh anak-anak.

Kok bisa?

Itu pula pertanyaan saya dikala pertama kali mendengar klarifikasi dari seorang mahasiswi dari Bali wacana Kidzania. 

Yupss... Pertama kali mendengar kata Kidzania dari salah seorang mahasiswi beberapa tahun lalu, yang terbayang dalam benak saya ialah film kartun Taz-Mania. Saat itu, si mahasiswi berniat melaksanakan penelitian untuk keperluan kiprah hasilnya dengan mengambil obyek penelitian KidZania Jakarta. Karena saya masih belum paham wacana KidZania, saya pun menanyakan apa itu KidZania.

Si mahasiswi menjelaskan kepada saya keunikan KidZania dibandingkan dengan tempat bermain lainnya di Indonesia. Konsep edutainment di KidZania dirancang secara detail. Di atas area KidZania dirancang sebuah kota kecil yang di dalamnya terdapat bangunan kantor, pabrik, pertokoan, restoran, klinik, stasiun televisi, stasiun radio, dan sebagainya. 

Hmmm .... Bu Dokter Tengah Memeriksa Gigi Pasien Tuh

Uhuy ... Para Petugas Pemadam Tengah Beraksi

Di kota tersebut, belum dewasa sanggup bermain kiprah menyerupai yang diinginkan. Mereka harus mencari pekerjaan, bekerja, dan berbelanja sendiri.

Untuk mendapat pekerjaan misalnya, belum dewasa juga harus mengajukan lamaran kerja. Jika tidak ada lowongan maka sanggup saja si anak tidak mendapat pekerjaan. Dan, jikalau demikian, maka si anak harus mencari lowongan pekerjaan yang lain. 
Sebaliknya, jikalau si anak diterima bekerja, maka si anak akan mendapat seragam kerja dan melaksanakan kegiatan pekerjaan. Jika waktunya gajian, maka si anak juga akan mendapat honor berupa uang dollar. Dengan honor yang diterima tersebut, si anak akan mengelola gajinya biar sanggup dipakai untuk berbelanja di tempat KidZania. Membeli baju, membeli makanan, mainan, dan sebagainya. 

Selain untuk dibelanjakan, honor yang diterima juga sanggup ditabung di bank, dan si anak sanggup memakai tabungannya tersebut untuk berbelanja dikala dibutuhkan. Jadi, jangan heran, jikalau di KidZania, kita akan menemukan belum dewasa yang berprofesi sebagai kasir, polisi, pemadam kebakaran, waiter, koki, penyiar, sopir, perawat, dokter, dan lain-lain.  

Ragam Profesi sanggup Diperankan oleh Anak-anak di KidZania

Mendengar klarifikasi si mahasiswi tersebut, saya tertarik dengan konsep edutainment yang dikembangkan oleh KidZania. Konsep yang sangat menarik dan mengingatkan saya pada mainan yang pernah saya mainkan bersama teman-teman di waktu kecil. Mainan 'Pasaran' di mana dalam permainan itu, kita akan membuatkan kiprah dengan sahabat sepermainan. Ada yang jadi ayah, ibu, anak, dokter, pengemis, orang gila, dan lain-lain. Pastinya, pada waktu itu semua akomodasi sangat sederhana dan jauh dari akomodasi modern menyerupai yang ada di KidZania, hehehehhh .... Hanya saja, bermain dengan konsep menyerupai itu memang sangat menyenangkan, alasannya kita yang masih belum dewasa merasa telah sanggup melaksanakan apa yang dilakukan oleh orang dewasa. 

Nah, konsep permainan menyerupai itu memang sudah jarang dilakukan oleh belum dewasa di masa modern ini, alasannya belum dewasa sudah sangat disibukkan dengan kegiatan aekolah mereka mulai Senin hingga Sabtu, baik di sekolah maupun di kelas-kelas tambahan. Oleh alasannya itu, apa yang ditawarkan oleh KidZania benar-benar merupakan penghargaan bagi dunia anak untuk mejadi wahana dalam pembelajaran bagaimana menjalani kehidupan di zaman modern ini. Mengajarkan bagaimana harus melaksanakan pekerjaan, mengelola keuangan, membangun korelasi dengan rekan kerja, bersosialisasi dengan anggota masyarakat lain, dan sebagainya. 

Semua gambar diambil dari fanpage KidZania Jakarta