Monday, 23 April 2018

Kasih Ibu Tanpa Final ....

Tags

 peringatan hari Ibu diperingati menurut  tanggal yang telah ditetapkan dalam kebijaka Kasih Ibu Tanpa Akhir ....hari Ibu. Di penggalan dunia lainnya, peringatan hari Ibu diperingati menurut tanggal yang telah ditetapkan dalam kebijakan negara tersebut. Di Amerika Serikat, contohnya peringatan hari Ibu jatuh di kisaran bulan Mei.

Meskipun penetapan hari Ibu di Indonesia jauh dari apa ang terjadi di tanggal 22 Desember 1928 dalam sejarahnya, tetapi ramainya peringatan hari Ibu tersebut mengatakan bahwa semua orang di penggalan dunia ini ingin mengatakan pernghargaan dan rasa hormat serta bakti mereka kepada sosok Ibu. Yang pastinya, bukan hanya untuk satu hari di tanggal 22 Desember saja, alasannya yakni menghormati dan menghargai Ibu yakni tuntunan yang harus dilakukan dalam setiap desah nafas manusia.

Dan, menjadi sosok Ibu yakni idaman setiap perempuan. Betapa tidak tergambarkannya rasa senang dan besar hati itu, ketika tangis bayi pertama terdengar sesaat sesudah menahan rasa sakit dalam proses persalinan. Hilang sudah segala rasa tidak lezat selama kehamilan dan rasa sakit selama proses persalinan. Bahkan ribetnya nifas selama 40 hari, menahan kantuk di tengah malam alasannya yakni mendengar tangis si kecil, dan berair kuyupnya pakaian akhir muntah dan ompol.

Semua itu tidak dirasakan oleh Ibu dan tidak pernah pula menghitungnya untuk kelak mendapat balasan.

Bahkan ketika sang anak sudah menikah pun, Ibu akan tetap memandang di anak sebagai anak yang masih membutuhkan perhatiannya. Ketika bertandang ke rumah bawah umur pun, Ibu masih ingat kuliner kesukaan anak-anaknya, dan membawakannya, meskipun kuliner tersebut sangat sederhana.

Demikian pula, dikala bawah umur mengunjungi rumah Ibu yang tetap menyerupai dulu, maka ibu pun akan menyiapkan kuliner kesukaan putra-putrinya, dan mengingat kebiasaan putra-putrinya. Dan, dengan hati-hati mengajak bicara putra-putrinya dengan tetap mengingat gaya bicara yang tidak disukai putra-putrinya, sehingga Ibu dapat menghindari gaya bicara dan kata-kata tersebut.

Sosok Ibu memang sosok yang paling dapat menjaga dan membawa diri untuk tetap mencintai putra-putrinya. Tanpa melihat apakah si anak sudah tidak lagi memerlukan perhatian dan penjagaan itu atau tidak. Dan Ibu pun masih tetap akan melaksanakan apa yang selama ini dilakukannya untuk putra-putrinya, tanpa mengeluarkan keluh sedikit pun.

Setelah menjadi Ibu, saya dapat menjawab pertanyaan yang pernah saya tanyakan, "Mengapa Ibu tidak pernah sakit?" Yang waktu itu dijawab oleh Ibu, bahwa jikalau kita tidak ingin sakit maka kita harus dapat menjaga makanan, rajin sholat, rajin mengaji, dan hidup teratur.

Tetapi, sesudah menjadi Ibu, ternyata jawabannya jauh dari pada keilmiahan jawaban Ibu, alasannya yakni Ibu bukannya tidak pernah sakit, tetapi Ibu tidak pernah mencicipi sakitnya di depan putra-putrinya. Bahkan hingga di usia kini pun Ibu tidak pernah mengeluh sakit, dan selalu mengatakan ketegarannya.

Yupps ... Ibu memang tidak akan mencicipi sakit yang menderanya, alasannya yakni Ibu tidak ingin menciptakan anaknya sedih. Ibu akan mengabaikan rasa sakitnya, dan lebih mementingkan kebutuhan anak-anaknya. Sakit, kantuk, lelah, bosan, dan segala rasa negatif itu musnah ketika ada yang dilakukan Ibu untuk anak-anaknya, menjaga, melindungi, dan memelihara fisik dan psikis si anak. Bahkan ketika si anak sudah menjadi Ibu atau Ayah ...


EmoticonEmoticon