Wednesday, 18 April 2018

Kan Ada Kartu ....

Untuk kemudahan, saya suka belanja pakai kartu debet. Lebih nyaman saja kalau belanja pakai kartu debet. Awalnya saya pakai kartu debet BCA, alasannya ialah Alfamart depan rumah memang melayani kartu debet BCA dan sekalian sanggup tarik tunai. Makara gak perlu jauh-jauh ke ATM. Tetapi kini sudah ada Mesin ATM di Alfamart depan rumah. Jadi, kini saya pakai kartu debet Mandiri saya sendiri. Sedang untuk kartu debet BCA dipegangkan oleh bab keuangan my hubby, alasannya ialah lebih banyak didominasi transaksi bisnis my hubby memakai bank BCA. 

Pemilihan bank Mandiri waktu itu alasannya ialah kantor cabang Bank Mandiri merupakan kantor cabang paling erat dengan rumah dan setoran awalnya murah. Hanya lima puluh ribu. Pengurusannya juga tergolong mudah. Begitu saya daftar, sanggup pin ATM, dan besoknya mengurus internet banking

Keseringan belanja sama saya dengan memakai kartu, dik Nana pun jadi 'memudahkan' diri untuk minta beli jajan ke Alfamart dengan memakai kartu. Jika beliau minta beli jajan dan saya bilang lagi ga ada uang, beliau akan menjawab "Kan ada kartu". 
Saat saya bilang bahwa kartu itu tidak sanggup digunakan kalau tidak ada uangnya di bank, beliau akan bilang, "Aku nggak ngerti". Dan, saya pun mulai menjelaskan. Bagaimana kartu itu sanggup dipakai. Bahwa kartu itu tidak sanggup digunakan begitu saja, harus ada upaya untuk mengisinya. 

Daaaannn, kini, dik Nana sudah punya kartu debit sendiri, yang beliau isi dengan sisa uang sakunya. Yuppss ...setiap hari uang sisa sakunya dikumpulin, ditaruh di celengan plastik, yang jikalau sudah penuh, dibuka dan dipindahkan ke rekening bank. Kebetulan belum dewasa kami bukakan tabungan BNI Tunas Hasanah. 
Alhamdulillah, kakak-kakaknya juga melaksanakan hal serupa. Dan, semua kini mempunyai kartu debet. So, mereka sanggup mulai mencar ilmu mengatur dan membelanjakan uang mereka sendiri.


EmoticonEmoticon