Wanita lahir sebagai mahkluk yang mempunyai keistimewaan untuk mengandung dan melahirkan seorang manusia. Wanita diberi keistemewaan untuk mempunyai ikatan batin dengan anak-anaknya bahkan sebelum anaknya lahir ke dunia. Betapa istemewanya seorang wanita, sampai menciptakan ia menjadi sosok yang sangat di hormati. Secara alamiah perempuan memang senang berdekatan dengan bayi.
Dilansir dari Today, seorang peneliti dari University of Montreal, Johanes Franselli menyampaikan kalau aroma khas pada bayi bisa mengaktifkan sentra kesenangan yang ada pada otak wanita. Aroma khas dari bayi yang gres lahir juga berfungsi untuk membentuk ikatan antara ibu dan anaknya. Wajar saja kalau kau para perempuan senang berdekatan dengan bayi. Hal ini sesuatu yang natural serta dimiliki setiap wanita. Tidak heran kalau perempuan begitu mendambakan anak di pernikahannya.
Untukmu Ladies, kalau suatu dikala kau mempunyai anak atau sedang berencana mempunyai anak, jangan lupa ajarkan 5 hal ini padanya, ya?
1. Karena Maaf Bukan Sekedar Kata Biasa, Mulai Ajarkan Hal Ini Sedari Ia Kecil
Ladies, sadarkah kau kalau kata maaf itu merupakan kata yang luar biasa? Ketika kau berbuat salah kepada anakmu kelak, usahakan untuk meminta maaf. Sebagai orang yang lebih tua, kadang kita gengsi serta tidak mau mengakui kesalahan kita. Justru tanpa sadar kita malah melimpahkan kesalahan pada si kecil. Jangan memelihara kebiasaan jelek ini alasannya ialah secara tidak eksklusif kita mengajarkan si kecil untuk tidak mengakui kesalahan serta melimpahkan kesalahan pada orang lain.
Saat kau berbuat kesalahan pada si kecil suatu hari nanti, cobalah untuk meminta maaf terlebih dahulu. Jelaskan alasan kau minta maaf untuk mengajarkan ia mengoreksi kesalahannnya sendiri. Dengan begini ketika si kecil berjumpa dengan problem yang melibatkan dirinya kelak, ia bisa berguru untuk introspeksi diri.
Si buah hati akan terbiasa menyampaikan maaf kepada orang lain sedari kecil sehingga ketika ia beranjak cukup umur ia tak segan untuk meminta maaf. Kebiasaan ini juga mengajarkan si kecil untuk memahami bahwa tak ada insan yang sempurna. Ia akan berguru memaklumi kesalahan yang diperbuat oleh orang lain.
2. Ajarkan Si Kecil untuk Mengekspresikan Isi Hatinya
Mengekspesikan isi hati itu penting loh, Ladies! Ajarkan buah hatimu untuk menyampaikan apakah ia bahagia, sedih, atau bahkan bosan. Mengajarkan lisan kepada si kecil berfungsi semoga ia tahu apa yang sedang dirasakannya dikala ini. Ajarkan pula ia untuk mengekspresikan apa yang ia rasakan terhadap hal-hal di sekitarnya.
Belajar mengekspresikan hal-hal kecil akan menciptakan anak terbiasa memahami apa yang ia rasakan. Saat ia terbiasa melihat lisan kita, ia akan terbiasa pula untuk melihat lisan orang-orang di sekitar dia. Si kecil akan lebih peka terhadap lisan orang lain sehingga ia akan lebih gampang memahami perasaan orang lain.
3. Mengajarkan Buah Hati untuk Mengelola Emosi Demi Kesehatan Mentalnya
Dear Ladies, tahukah kau kalau stress bisa dimulai bahkan diusia anak-anak? Anak-anak pun juga bisa mencicipi stress layaknya orang dewasa. Nah, buat kau para calon ibu, ajarkan si kecil untuk mengelola emosinya sedari kecil demi kesehatan mentalnya dikala ia beranjak dewasa. Ketika ia sedang menangis, biarkan ia menangis semoga ia meluapkan apa yang menjadi bebannya.
Jangan sekali-kali kau memarahinya ketika ia menangis. Cukup tenangkan dan tanyakan apa yang menciptakan ia menangis. Setelah ia mulai damai serta tidak menangis lagi, cobalah tanyakan apa yang seharusnya ia lakukan. Berilah sedikit pertanyaan “lalu berdasarkan adik, adik harus gimana?” atau pertanyaan sejenis untuk merangsang otaknya dalam menuntaskan masalah.
Jika ia nampak kebingungan berikan ia sedikit saran, biarkan si kecil merespon saran darimu, entah itu melalui tindakan atau sekedar ucapan. Terapkan hal tersebut kalau ia murka atau meluapkan emosinya, terutama emosi negatif. Ajarkan ia untuk mengelola emosinya sedari kecil sehingga ketika cukup umur nanti ia sudah terlatih untuk mengambil keputusan dan mengelola emosi dikala terjadi masalah.
4. Mengapresiasi Kerja Kerasnya Itu Perlu Agar Ia Mengapresiasi Orang Lain Seperti Kamu Mengapresiasi Si Kecil
Kamu harus membiasakan mengapresiasi kerja keras si kecil walaupun itu hanya hal-hal sesederhana berguru mencuci piring sendiri. Berilah sedikit kebanggaan atas kerja kerasnya terutama ketika ia mempelajari hal-hal baru. Biarkan ia terbiasa melihat kau mengapresiasi kerja kerasnya.
Biarkan ia juga menggandakan caramu mengapresiasi orang lain. Biarkan kebiasaan mengapresiasi menjadi hal yang ia terapkan ketika ia cukup umur nanti. Didiklah ia tumbuh menjadi pribadi yang menghargai kerja keras orang lain serta buatlah ia gembira akan kerja kerasnya.
5. Buatlah Si Kecil Menyayangi Alam Beserta Isinya Selayaknya Ia menyayangi Dirinya
Tanpa kita sadari, banyak orang cukup umur yang tidak menyayangi lingkungannya. Entah itu membuang sampah sembarangan, memakai plastik berlebihan, dan masih banyak lagi. Mungkin kita pun juga masih sering melakukannya. Kebiasaan jelek ini harus kita rubah sedikit demi sedikit. Agar kelak anak kau tidak melaksanakan hal yang sama, biasakan si kecil untuk menyayangi lingkungannya. Ajarkan ia mulai dari kebiasaan sederhana menyerupai membuang sampah pada tempatnya, memilah-milah sampah, dan sebagainya. Beri juga ia pengertian bahwa alam beserta ini kawasan tinggalnya.
Jika kawasan tinggalnya rusak, maka ia tidak bisa hidup dengan baik. Katakan padanya alam harus ia rawat menyerupai merawat diri sendiri. Dengan begitu, dalam otak si kecil akan terbentuk fatwa bahwa alam harus ia cintai. Harapannya, si kecil akan berusaha sebaik mungkin untuk menjaga alam ketika ia cukup umur nanti. Kalau bukan kau yang mengajarinya untuk menyayangi lingkungan, kemudian siapa yang akan mengajarinya?
Ladies, sebelum kau tetapkan mempunyai anak memang banyak yang harus kau persiapkan, termasuk referensi didik yang ingin kau terapkan. Kamu harus membekali dirimu ihwal pengetahuan parenting semoga kau bisa menjadi ibu yang baik bagi anakmu nanti. Apakah kau sudah siap menjadi ibu yang baik, Ladies?
EmoticonEmoticon