Saturday, 3 March 2018

Burung Cucak Kebon | Trucukan | Jogjog

Tags

tau banyak juga yang bilang trucukan atau jogjog pastinya para hobi burung mengenalnya dan Burung Cucak Kebon | Trucukan | Jogjog
Burung Cucak Kebon atau banyak juga yang bilang trucukan atau jogjog pastinya para hobi burung mengenalnya dan burung jenis ini pastinya ada di setiap pasar burung dimanapun, alasannya yakni burung cucak kebon ini sering banyak di tangkap.

Untuk duduk perkara harga memang burung tersebut tidak terlalu mahal dan banyak juga yang memeliharanya untuk sekedar hobi alasannya yakni untuk memeliharanya cukup praktis tidak terlalu sulit hanya dengan memberi ia makan buah - buahan ia pun niscaya senang.

Merbah cerukcuk serumpun dengan burung cucak - cucakan  ( Family  Pycnonotidae ) menyerupai salah satunya yaitu burung kutilang mungkin merupakan burung yang paling banyak dipelihara oleh bawah umur di Jawa, terutama yang disukai yakni burung yang masih muda atau masih kecil, sehingga sanggup dijinakkan.

Burung yang telah jinak kerap kali tidak akan pergi jauh dari kandangnya, walaupun dilepaskan dengan bebas, setiap dikala atau setidaknya sore hari akan kembali untuk meminta kuliner kepada pemeliharanya, dalam tangkaran, burung ini biasanya diberi makan buah-buahan menyerupai pepaya dan pisang, dan serangga kecil menyerupai ulat, belalang atau cengkerik.

Burung trucukan atau burung merbah atau disebut juga cucak-cucakan ( familia Pycnonotidae ) termasuk ke dalam suku burung kicau daerah Asia tropis dan Afrika, burung dengan bunyi yang merdu dan variasi lagu bermacam-macam ini dalam bahasa Inggris disebut Bulbuls. ( Yellow-vented Bulbul ) Pycnonotus goiavier

Nama merbah ( bahasa Melayu ) merujuk pada jenis burung kicauan, berbulu suram dan tinggal di semak belukar, termasuk di dalamnya yakni jenis-jenis burung pelanduk, tepus, bentet dan lain-lain.

Burung cucak kebon atau Trucukan ini bukan jenis  burung petarung, namun burung ini bisa melaksanakan pertahanan untuk menjaga daerah teritorialnya. alasannya yakni memiliki kemampuan penyesuaian yang cukup  tinggi, maka burung ini praktis jinak kepada manusia.

Burung ini berukuran sedang, panjang badan total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 20 cm, dan sisi atas badan ( punggung, ekor ) berwarna coklat kelabu gelap, sisi bawah ( tenggorokan, dada dan perut ) putih kusam. Mahkota kehitaman, alis dan sekitar mata putih, dengan kekang ( garis di depan mata ) hitam. Sisi lambung dengan coretan-coretan coklat, dan epilog pantat berwarna kuning, iris mata berwarna coklat, paruh hitam dan kaki abu-abu merah jambu.

Merbah cerukcuk menyukai tempat-tempat terbuka, semak belukar, tepi jalan, kebun, dan hutan sekunder, burung ini sering berkelompok, baik ketika mencari kuliner maupun bertengger, dengan jenisnya sendiri maupun dengan jenis merbah yang lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain, tidur berkelompok dengan jenisnya, di ranting-ranting perdu atau pohon kecil.

Seperti umumnya merbah, makanan burung ini terutama yakni buah-buahan yang lunak, di pekarangan, burung ini kerap melubangi buah pepaya dan pisang yang telah masak, selain itu ia juga memangsa aneka serangga, ulat dan binatang kecil lainnya menyerupai cacing dan merbah cerukcuk sering menghabiskan waktu lebih usang untuk mencari kuliner di atas tanah daripada jenis merbah lainnya.

Berbunyi nyaring dan berisik, cok, cok, ..cok-cok ! ; siulan pendek cuk-co-li-lek.. berulang, kadang kala dengan cepat; atau nyanyian bersuara lemah menyerupai gumam atau gerutuan burung, orang bilang biasanya dengan istilah, golokcilik,golokcilik, golokcilik begitulah bunyi kicauan serupanya.

Sarang cerukcuk berbentuk cawan dari anyaman daun rumput, tangkai daun atau ranting yang halus, dijalin dengan serat tumbuhan dan melekat pada dahan. Di Jawa Tengah didapati pula sarang yang dibangun di sela-sela buah pisang, telur dua atau tiga butir, berwarna keputihan berbintik coklat atau ungu, tercatat bersarang sepanjang tahun, dengan puncaknya Maret hingga Juni.

Burung ini menyebar luas di Asia Tenggara, Semenanjung Malaya dan Filipina. Di Indonesia didapati di Sumatra dan pulau-pulau di bab timurnya, Kalimantan, Jawa dan Bali. Diduga diintroduksi ke Lombok dan Sulawesi Selatan. Umum terdapat hingga ketinggian 1.500 m dpl.

Beda Jantan Dan Betina Burung Trucukaan ini banyak yang menyampaikan bahwa bila jantan  di dalam rongga mulutnya akana terlihat berwarna Kuning dan sanggup di pastikan Burung Trucukan Jantan.

Dan bila burung trucukan jantan bila ia berkicau atau ngriwik akan terlihat jambul di atas kepalanya dan terdengar kicauannya atau ngriwiknya lebih keras dari pada betina.

Namun ada pula masukkan yang banyak menyampaikan bahwa kelas burung pemakan buah - buahan ini seperti, burung cucak - cucakan kebon, kutilang dan cucak rowo ( Cucak Ijo tidak termasuk ) yang rewel atau yang memiliki bunyi ngerol dan ngeropel yakni jenis kelamin yang Betina.

Dunia Burung Dan Hewan dan Wikipedia serta Berbagai Sumber


EmoticonEmoticon