Kamis lalu, tepatnya tanggal 27 Juli 2017, saya terbangun di subuh hari dan pribadi masuk ke kamar kecil. Saya menemukan bercak darah pada celana dalam, kira-kira sebesar uang koin 1rb rupiah. Tapi saya mengabaikannya. Lalu keesokan harinya, saya kembali menemukan darah pada pakaian saya, kali ini darahnya masih berair dan kuantitasnya lebih banyak dari hari sebelumnya. Saat itu, saya mulai panik dan mulai berpikir yang tidak-tidak.
Saya berkonsultasi pada seorang mitra yang kebetulan berprofesi sebagai dokter, ia menyarankanku untuk segera periksa ke seorang hebat kandungan. Jadi, malamnya saya pribadi berangkat ke dokter praktek dan memeriksakan kondisiku. Setelah melaksanakan USG, posisi janinku baik-baik saja, ditambah bunyi denyut jantungnya yang normal, menciptakan dokter hanya menyimpulkan bahwa kandunganku lemah dan hanya meresepkan obat penguat kandungan saja dan menyarankanku untuk tidak bekerjasama suami istri dan wajib
bedrest selama 3 hari berturut-turut.
|
Obat penguat kandungan |
Namun, beberapa hari kemudian, darah masih terus keluar, hanya berupa bercak memang, namun sangat mengkhawatirkan. Padahal saya sudah melaksanakan semua yang disarankan dokter. Akhirnya alasannya begitu khawatir, saya tetapkan untuk kembali memeriksakan kandunganku. Saat dokter melaksanakan USG, dokter melihat bahwa kondisi janin dan rahimku baik-baik saja. Lantas menanyaiku wacana keputihan. Saya yang merasa tak pernah keluar keputihan sedikitpun di pakaian dalam pribadi menyampaikan bahwa saya tidak keputihan. Lantas dokter memintaku untuk duduk di dingklik (yang mana kedua kaki diangkat biar dokter sanggup membuka dan melihat terperinci jalan lahir). Ternyata oh ternyata, penyebab pendarahan itu yaitu keputihan yang sudah infeksi. Kaprikornus darah yang muncul keluar dari liang vagina yang dipenuhi dengan keputihan. Menurut dokter, keputihan pada masa awal kehamilan tidak berbahaya, namun kalau dibiarkan sanggup kuat juga pada janin.
|
Obat keputihan |
finally, dokter meresepkan obat keputihan yang pribadi dimasukkan ke vagina. Ketika keluar dari dokter, kalimat pertama yang saya ucapkan pada suami adalah, "akhirnya nyawaku kembali!". Ya, memang benar, rasanya lega sekali. Sebelumnya badan ini bagaikan mayit hidup yang berjalan alasannya khawatir kehilangan janin. Begitu sanggup kabar bahwa yang bermasalah bukan janinya,
masya Allah rasanya pribadi kembali hidup.
Jadi,
mams... jika ada pendarahan yang keluar ketika hamil muda, ada baiknya segera diperiksa ke dokter biar perasaan jadi hening dan kalau sanggup kita menghentikan penyebab pendarahan itu. Selamat hamil ya.... sehat-sehat terus hingga lahiran!
EmoticonEmoticon