Sunday 4 February 2018

Hari Ke Lima Puasa. Kotaku Banjir, Kotaku Malang

Sudah hampir 4 tahun saya berdomisili di kota Kendari, dan selama itu juga belum pernah sekalipun saya melihat banjir di kota ini, kecuali waktu itu ada banjir lokal di rumah gara-gara kolam ikan di dalam rumah yang meluap, sementara jalanan sama sekali tidak banjir.

Pagi tadi, hari ke lima di bulan Ramadhan tahun 2017, saya terbangun pukul 10 pagi (lama bener ya) sebab hujan terus turun semenjak kemarin. Hujan yang semakin deras turun dikala usai bekerja ba'da subuh, menciptakan saya makin nyaman berada di bawah selimut memeluk anak gadisku. Ketika terbangun, saya keluar rumah dan mendapat air akan naik ke teras rumah kira-kira 5cm lagi. Saya kaget dan buru-buru membangunkan suami yang masih terlelap. Belum pernah sekalipun air hujan naik hingga ke atas teras.

Ketika melihat banjir, sampah begitu banyak tergenang di sekitar rumah, sudah termasuk sampah dari rumahku yang rencananya gres akan dibuang hari ini, dan sampah-sampah dari rumah tetangga. Melihat sampah yang begitu banyak, saya meminta suami untuk mengumpulkannya, beruntung beliau mau-mau saja. Sampah dikumpulkannya di dalam kolam pendorong pasir (seperti gambar disebelah).

Selang 1 jam, air malah jadi tambah naik dan menyisakan kira-kira 1cm sebelum masuk ke dalam rumah. Takut terlambat, kami segera menaikkan barang-barang gampang rusak ke kawasan yang lebih tinggi. Untuk menenangkan kepanikan sehabis mengangkat barang, saya mencoba membuka timeline facebook. Saya mendapat postingan sobat saya ihwal banjir dan ternyata banjir sudah menyerang seisi Kendari, bahkan hingga ada wilayah yang terkena banjir bandang, innalillahi wa inna ilaihi rojiun.



Hujan yang terus menerus turun tanpa jeda, menciptakan kota Kendari terendam. Pasrah, hanya itu yang dapat saya lakukan. Jalanan besar saja dapat banjir, tentu saja jalan perumahan juga ikut banjir. Usai sholat dzuhur, alhamdulillah hujan mulai rintik, air mulai surut. Sampai malam ini, alhamdulillah jalanan sudah tidak terendam air lagi, tapi dari banjir tadi sungguh menyisakan begitu banyak sampah. Hal ini menjadi perhatian bahwa ternyata masih banyak orang yang suka membuang sampah sembarangan. Semoga dengan banjir ini, masyarakat Kendari jadi lebih sadar akan kebersihan lingkungan. Ya, biar saja.


EmoticonEmoticon