Ketika aku memposting gambar baklava di facebook, mitra dari Jakarta sama sekali tidak tau menau perihal masakan ini. Katanya, "apa itu baklave?". Namun mitra yang berasal dari Sulawesi khususnya Makassar, eksklusif berkomentar macam-macam lah soal masakan yang satu ini.
Ya, baklava bergotong-royong yakni masakan ringan khas Turki, sama ibarat kebab yang sudah lebih dulu naik daun dibandingkan sepupunya, baklave. Jika kebab berbahan dasar daging dan sayuran yang sanggup dijadikan hidangan utama menurutku, baklave lebih cenderung manis dan memang cocok dijadikan masakan ringan dengan teh atau kopi sebagai pendampingnya.
Baklave sendiri berbahan dasar bolu dan kulit pastry. Jadi, dibagian bawahnya terdapat bolu kemudian dibagian atas disusun kulit pastry berlapis-lapis dan sanggup di filling dengan banyak sekali isian.
Belakangan ini, baklave memang lagi naik daun di Makassar alasannya yakni ada salah satu artis ibukota yang membawanya ke Makassar dan menjadikannya buah tangan yang katanya "khas" Makassar. Kalau tidak salah sih, cabangnya sudah ada 3 atau 4 di Makassar.
Baklave Makassar Foto: dokumentasi pribadi |
Waktu itu, adik aku membeli baklave Makassar di outlet cabang Boulevard Makassar, untuk ukuran kecil begini (kira-kira seukuran dengan pizza hut personal) dihargai 65rb rupiah. Isinya tinggal pilih, ada coklat, keju, green tea dan banyak sekali isian lagi.
Menurut saya, baklave Makassar ini sangat tidak sesuai dengan harganya, ukurannya yang begitu kecil dan tipis, serta rasanya yg hanya kebanyakan terigunya saja tanpa isian. Kulit pastry nya nyaris tak terlihat ibarat kulit pastry alasannya yakni setiap lembarnya sudah menyatu dengan yang lainnya. Isiannya yang terlalu sedikit menjadikannya "sayang" untuk dibeli lagi.
Penampakan baklave per potong Foto: dokumentasi pribadi |
Lantas, apakah bentuk baklave memang demikian? Tentu saja tidak, aku mendapat toko roti di Kendari yang juga jualan baklave, namun bukan hanya itu yang menjadi hidangan utamanya. Nama tokonya yakni bon delicious. Toko ini mempunyai konsep cafe kudapan manis nan cantik, dan instagrammable lah buat foto seru-seruan di dalamnya. Awalnya aku menemukan stand jualannya di Lippo mall Kendari, melihat kudapan manis baklavenya yang begitu menggoda, aku jadi tertarik untuk mencobanya, balasannya nagih dan terus beli.
Baklave Kendari Foto: dokumentasi pribadi |
Baklave Kendari Foto: dokumentasi pribadi |
Lihat saja tampilannya, nahan gak liatnya? Ukurannya lebih besar dari baklave Makassar, dari diameter sampai ketebalan. Kulit pastrynya benar-benar terasa, kriuk dan tiap lapisnya di filling dengan coklat leleh. Bawahnya ada brownis padat yang rasanya juga enakk... Segini dipatok dengan harga 75rb rupiah. Tapi untuk memesan, wajib sehari sebelumnya. Aih.. kalo begini, menungu 3 hari aku juga rela..
Nah, bagaimana menurutmu? Tertarik mencoba baklave?
EmoticonEmoticon