Wednesday 24 January 2018

Perawatan Pasca Operasi Caesar, Biaya, Obat Dan Waktu Pemulihan

Pada awal Maret lalu, tepatnya tanggal 7 Maret, aku melahirkan anak kedua aku melalui proses operasi caesar. Salah satu hal yang membedakan persalinan normal dan caesar yakni perawatan pasca melahirkannya. Jika persalinan normal tidak membutuhkan periksa dokter setelahnya, nah persalinan caesar membutuhkan cekup rutin ke dokter sampai jahitan benar-benar kering. Berikut biaya, obat dan waktu pemulihan yang aku butuhkan sehabis menjalani operasi caesar.

Tanggal 15 Maret yakni jadwal pertama kali aku melaksanakan cekup sehabis keluar dari rumah sakit, waktu itu dokter berkata bahwa perban anti air aku terbuka sedikit. Saya malah tidak tahu alasannya yakni kurangnya perhatian. Dokter berkata, luka bekas caesar aku jahitannya hampir terbuka di bab ujung kanan. Suami aku yang ikut melihat menyampaikan bahwa memang benar di bab ujung kanan itu terlihat merah. Jadi, dokter meresepkan antibiotik claneksi untuk penggunaan 4 hari sambil tetap menkonsumsi VIP Albumin yang masih tersisa di rumah, sehabis itu aku diminta untuk tiba kembali. Luka pun ditutup kembali memakai perban anti air.



Seharusnya aku tiba lagi periksa 4 hari kemudian, tapi alasannya yakni kedua anak aku demam, aku tidak datang, kemudian saat anak aku sudah sehat, ternyata dokter aku lagi melancong ke luar negeri. So I decided to wait. Hingga tanggal 29 Maret gres aku kembali memeriksakan kondisi luka jahitan saya. Tapi selama itu, aku selalu mengganti perban sendiri di rumah dengan dukungan suami tentunya.

Baca Juga : Biaya Melahirkan di RSIA Ananda Makassar 2018

Saat investigasi kedua, ternyata luka aku belum kering, malah keluar darah dan nanah. Lalu dokter membersihkan luka aku dan memencet bab yang bernanah. Proses penyembuhan luka di kulit terluar aku agak lambat, begitu kata dokter. Dokter bertanya pada aku apakah aku rajin bergerak di rumah. Ternyata pasca caesar, kita dituntut untuk rajin bergerak, tidak tinggal membisu supaya luka cepat sembuh. Lalu aku kembali diresepkan antibiotik claneksi, VIP Albumin dan Trichodazol yang kemudian aku harus merogoh kocek yang menurutku tidak mengecewakan mahal.



Berikut obat yang diresepkan dokter




Oh iya, selain obat yang diresepkan dokter di atas, aku juga menkonsumsi ikan gabus di awal pemulihan, kini sih sudah tidak lagi. Saya juga menkonsumsi susu tinggi protein, peptisol. 


Nah, sebetulnya aku masih harus periksa di tanggal 5 April, jadi goresan pena ini akan bersambung ahad depan yaa....

====================UPDATE 8 APRIL 2018=====================

Kamis 5 April lalu, adalaha kunjungan terakhir aku ke dokter. Hari sebelumnya, perban aku terlepas dan berair semuanya, jadi aku tetapkan untuk melepasnya. Kemudian dengan dukungan adik saya, luka dibersihkan dengan cairan NACL atau biasa disebut air infus, kemudian diolesi dengan salep bioplacenton dan ditutup dengan perban biasa.

Ketika kunjungan ke dokter, ternyata luka aku sudah kering, alhamdulillah... Tinggal menggunting ujung jahitan yang terdapat benang kecil yang agak keluar. Setelah itu dokter meresepkan aku salep anti keloid.

Satu fakta yang aku temukan saat visit dokter kali ini, ternyata kulit bekas operasi pertama dulu sudah dibuang waktu melaksanakan operasi kedua. Kaprikornus semakin banyak secar, semakin banyak kulit yang dibuang. Pantas saja rasanya kok perut aku bab bawah jadi makin asing ya keliatannya. Alasan kulitnya dibuang supaya proses penyembuhan luka operasinya sanggup lekas sembuh, alasannya yakni intinya bekas jahitan operasi kulitnya sudah tidak sehat dan aliran darah sudah sangat kurang disana. Oh pantas saja pas aku pegang bekas jahitannya kok rasanya kayak mati rasa ya. heheh

Berikut struk dan selep yang diresepkan oleh dokter.




Nah, demikian final dari investigasi pasca operasi caesar kedua saya, semoga sanggup dijadikan materi pelajaran yaaa... and do not worry be hurt, everything will gonna be okay. 


mamsqi.com
Instagram: mamqifaya


EmoticonEmoticon