Anak aku usia 3 tahun dan beliau bermain gadget. Mulai dari phablet, smartphone, sampai ipad, laptop juga sih kadang-kadang. Bermain bukan berarti dibebaskan menentukan apapun yang beliau inginkan dan kapanpun beliau minta. Anak aku bermain gadget sesuai dengan isyarat saya. Tanpa izin, beliau tidak akan berani.
Saya memperlihatkan batas 10-15 menit (2x sehari) setiap beliau bermain gadget, aku menyetel alarm di gadget yang beliau pakai. Ketika alarm berdering, dengan bangga beliau mengembalikannya. Saat bermain gadget juga, aku hanya membukakan youtube dengan channel edukasi, learning color, abcd, dll. Terakhir kali, aku mengizinkan nonton mengenai bentuk-bentuk benda, segitiga, segiempat, lingkaran, dll. Hasilnya? anak aku pribadi praktek, loh. Bukan hanya kali ini sebenarnya, setiap abis nonton, anak aku suka pribadi praktek, hanya saja caranya yang berbeda-beda.
Jadi, waktu itu aku sedang bekerja di depan laptop, di samping aku si doi lagi melepas satu per satu jemuran pakaian dia, tidak usang doi minta izin pakai handphone yang katanya untuk berfoto, ternyata oh ternyata anak aku ingin memotret hasil karyanya menciptakan segitiga..
 |
| Foto: dokumentasi pribadi |
Q: "Mami, mami mami... bole injam ape?" (boleh pinjam hape?)
M: "untuk apa nak?"
Q: "nyau toto itu, tra...engel..." (mau foto itu, triangle) sambil nunjuk hasil karya dia.
M: "Masya Allah, boleh dong sayang"
Dan beginilah hasil jepretan anak aku :D traaa engell...
Gadget dapat bermanfaat juga ternyata ya jikalau kita sebagai orang renta bijak dalam penggunaannya. Saya pribadi tidak pernah memberikan gadget dikala anak aku sedang "ngamuk" soalnya nanti kalo mau minta lagi, beliau niscaya ngamuk deh... Saya akan memperlihatkan gadget dengan beberpa kondisi dan harus disertai, setiap beliau mau ganti channel, harus laporan ke mami, apakah boleh nonton itu atau tidak sama sekali. Dan peraturan ini mutlak, tidak fleksibel.
EmoticonEmoticon