Friday 19 January 2018

Manajamen Gawai Bagi Ibu Rumah Tangga

gambar: iprice.sg
Sebagai seorang ibu rumah tangga, tentunya saya mempunyai waktu "luang" yang lebih banyak dan lebih kritis dibandingkan dengan ibu bekerja. Kenapa saya menyampaikan demikian, alasannya ibu rumah tangga lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bersama anak-anaknya. Salah sedikit menghabiskan waktu luang, belum dewasa akan meniru. Adanya faktor kebosanan mengurus rumah tangga, serta faktor lain, menyebabkan banyak ibu rumah tangga yang menghabiskan waktu santainya bersama gawai a.k.a gadget.

Sebenarnya tidak salah menghabiskan waktu dengan gadget, hanya saja, sayangnya banyak yang belum tahu bagaimana cara me-manage waktu penggunaan gadget sampai tidak dapat mengoptimalkan waktu membersamai belum dewasa di rumah. Termasuk saya, jadi dulu saya yaitu tipe insan yang menghabiskan waktu lebih banyak di depan laptop dan smartphone, karenanya apa? Dulu anak petama saya jadi kecanduan TV dan gadget. Soalnya anak itu akan menggandakan ya apa yang dilakukan orang tuanya. Akhirnya pelan-pelan saya berusaha mengubah diri, alhamdulillah anak pertama saya tidak kecanduan lagi.

Saya sendiri kebingungan ketika mendapat kiprah dari Institut Ibu Profesional, dimana ketika ini saya sedang mengikuti kelas foundation-nya. Soalnya, saya eksklusif masih sering berkutat dengan gadget di rumah. Begitulah, berhubung saya seorang internet marketer dan juga saya mempunyai misi hidup, yaitu bermanfaat bagi orang lain melalui internet, jadi jujur saya masih mempunyai waktu yang banyak dengan gadget. Oh iya, selain itu saya juga masih bahagia bermain-main dengan game. 

Tapi dengan semua kenyataan yang ada, gotong royong saya masih dapat membersamai belum dewasa saya. Terbukti alasannya saya sama sekali tidak memakai jasa ART, apalagi nanny tapi masih dapat tetap eksis di dunia maya. Nah, lantas bagaimana saya mengatur aktivitas bermain gadget?

Pilih Waktu Yang Tepat

Jika saya ingin bermain gadget, saya akan menentukan waktu yang pas. Saya gres aktif membuka-buka gadget ketika belum dewasa saya telah tertidur. Saat ini saya mempunyai dua orang anak. Pertama usia 4 tahun dan kedua usia 10 bulan. Nah, karena usia mereka berbeda, maka sudah terang aktivitas tidur mereka pun berbeda. Lalu, bagaimana? Jadi, anak pertama saya itu mempunyai aktivitas menonton di laptop sejam per hari dan beliau gres dapat nonton ketika si adik tidur. Saat itu lah saya bermain gadget dengan sangat aktif. 

Selain itu, ketika belum dewasa sudah tidur di malam hari, saya meluangkan waktu lagi untuk bermain gadget. Ya, saya mengurangi aktivitas tidur saya demi membaca komik dan bermain game online. Bagi saya, ini yaitu me time yang sangat berharga :D

Saat berada di luar rumah dengan tujuan jalan-jalan bersama keluarga, sebisa mungkin saya tidak membawa smartphone agar jalan-jalan kami lebih berkualitas. Untuk foto-foto, saya lebih menentukan membawa kamera daripada smartphone. Kecuali jikalau saya hanya jalan bertiga sama belum dewasa tanpa suami, saya harus bawa smartphone untuk memesan taksi online.

Pilih Prioritas

Apakah di luar jam di atas saya bermain gadget? Iya, tapi saya menentukan prioritas, contohnya memang ada yang harus dibalas cepat, niscaya saya memegang gadget. Atau saya lagi masak dan cari resep di internet, niscaya saya memegang smartphone, tapi sebelumnya saya menjelaskan kepada anak pertama wacana apa yang sedang saya lakukan semoga beliau tidak salah paham. Termasuk ketika menulis artikel ini, anak kedua saya sedang tidur dan anak pertama duduk di sebelahku melihat pekerjaanku. Sebisa mungkin anak pertama harus mengerti apa yang sedang saya lakukan, jadi di mata kakak, saya memegang gadget untuk menulis, kerja atau cari resep.

Saya sebisa mungkin menghindari percakapan panjang ketika tidak berada di waktu yang saya sebutkan pada sub poin pertama. Keaktifan di grup WA juga sangat minim, alasannya saya memang sengaja tidak mengaktifkan bunyi notifikasi, takut jadi greget dan pengen dibuka cepat-cepat. Selain itu, saya juga tidak mengikuti akun-akun info di internet. Percayalah, akun ibarat ini dapat dengan gampang menghabiskan waktu-waktu berharga kita. Saya juga berhenti melaksanakan scroll di media sosial, saya cukup fokus dengan misi saya yaitu menebar manfaat. Setelah melakukannya maka saya telah selesai.

Nah, tampaknya itu saja administrasi gawai ala saya. Percayalah, ketika kita dapat mengatur aktivitas gawai dan bijak dalam setiap penggunaannya, membersamai belum dewasa akan terasa lebih menyenangkan dan oh iya, ternyata dengan me-manage penggunaan gadget, dapat mengurangi ketertarikan belum dewasa dengan gadget loh.  Semoga dapat menginspirasi yaaa....


EmoticonEmoticon